Pembaca

10 Maret 2013

Tromol


Sebetulnya, dengan pemakaian normal dan benar, tromol rem mungkin tidak perlu diganti, bahkan hingga mobil mangkrak dan tidak digunakan lagi. Tromol rusak bermula dari kampas (kanvas) pada ‘sepatu rem’ yang terkikis habis. Jika kanvas tipis lalu tak tersisa, maka tromol akan rusak/tergurat oleh besi yang menjadi pelapis kanvasnya. Setelah permukaan tromol tergurat, itu artinya pengereman tidak bekerja maksimal kembali.

Ini saya alami pada tromol belakang Colt. Tidak merasa pakem pada kerja pengereman, akhirnya roda belakang dibongkar. Ditemukanlah masalah itu. Ternyata,  tromol sudah aus, mengalami guratan serius (tiga lapis). Dipakai sih mungkin bisa, tetapi karena rem dan pengeraman itu berhubungan langsung dengan keselamatan, dengan nyawa, saya tidak mau berspekulasi. Tromol harus diganti.

Mencari suku cadang Colt, apalagi yang asli, di zaman sekarang tidaklah mudah. Untunglah, setelah saya mencari suku cadang di Toko Samudera, Pamekasan, saya pun mendapat sepasang tromol untuk roda belakang. Begitu tanya penjaga, dia langsung mengernyitkan kening dan menyatakan bahwa yang tersisa di gudangnya tinggallah yang asli.

“Yang ada tinggal yang asli.”
Mang berapa harganya?”
“Mahal.”
“Ya, mahal itu berapa?
“500-an.”
“Itu sepasang?”
“Enggak, satu saja.: Dia diam sesaat lalu  menambahkan, “Kalau mau tahu harga yang pasti, tunggu saya tanya dulu harganya.”

Petugas itu lalu bertanya kepada si pemilik toko yang menjadi kasir, seorang ibu tua keturunan Tionghoa. Saya lihat, lama sekali si ibu ini membuka buku indeks harga suku cadang yang ada di mejanya itu. Berkisar hampir 5 menitan, barulah ditemukan bahwa harga tromol Colt T-120 itu, ‘dulu’, adalah 391.000 sebuah. Atas dasar ini, saya butuh uang 800 ribu lebih.
Dalam hati, saya berdoa agar si penjual ini terketuk hatinya untuk melepas barang yang bertahun-tahun tak lalu dan merupakan stok terakhir itu. Saya berdoa agar harga turun seredah-redahnaya. Ya, begitulah kira-kira doa kebanyakan para pembali. “Ya Tuhan, berikanlah petunjukan bagi penjual ini agar mereka sadar bahwa pembeli barang seperti ini sudah sangat langka. Buatlah harga itu murah adanya.”

“Kalau Anda mau, saya kasih buka dengan harga 238.000, tapi bayar sekarang. Kalau besok atau kapan, saya tidak menjamin harganya akan tetap.”
Tanpa diancam pun, saya jelas akan membeli tromol itu. Maka, tanpa sadar saya bilang, kok kado murah banget jika harga sebelumnya nyaris 400 ribu(?). Maka, tak pelak lagiu, saya berkata kepada penjaga: “Bungkuuuuus!”




Takziyah ke Wongsorejo

KAMIS, 2 NOVEMBER 2023  subuhan di Tanjung, Paiton  Rencana dan pelaksanaan perjalanan ke Wongsorejo, Banyuwangi, terbilang mendadak. Saya...