Saya tidak pernah membayangkan akan memarkir kendaraan ini di depan dalem (kediaman) guru saya, kiai saya, di depan patobin pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton. Hal ini terjadi karena tuntutan skenario: di dalam mobil colt ini, ikut bersama saya, Nyai Al-Batul, besan dari pengasuh. Karena itu, saya mengantar beliau ke tempat tersebut, dan terjadi pulalah pemotretan itu, malam Ahad, 10 April, 2010.
Cangkolang, mohon maaf jika lancang.
Pembaca
18 Mei 2010
Di Pondok Pesantren Nurul Jadid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ke Sobih, Kampung Colt
Jika kata Sobih disebut di hadapan Anda yang domisili di Bangkalan, imajinasi yang mungkin muncul pertama kali adalah bubur, ya, Bubur Sobih...
-
Keluhan yang kerap dirasakan oleh pemilik colt T 120 adalah soal konsumsi bahan bakar. Mereka mengeluhkan ini karena soal boros. Mengapa? J...
-
Setelah beberapa kali membersihkan karburator sendiri dengan bantuan teman, akhirnya saya berhasil membersihkan karburator dengan tangan ...
-
Hampir semua ruas jalan di tempatku diaspal, dan mungkin lebih 80% di antaranya sudah menggunakan aspal hotmix. Mengutip perihal kemajuan in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar