Pembaca
11 September 2013
Menggunakan Lampu Depan Halogen
Selama ini, lampu depan Colt saya masih sealed beam dari sono-nya. Mungkin memang sudah pernah diganti oleh si empunya sebelum saya, tapi yang saya maksudkan adalah bahwa sealed beam itu adalah pemantul lampu sekaligus bohlamnya. Jika elemen putus, pemantul lampu tersebut tidak dapat digunakan lagi. Begitulah, sealed beam berarti lampu yang tidak dapat diganti bohlamnya karena ia tidak bisa diganti dop/bohlamnya.
Nah, seiring dengan maraknya selera modifikasi kendaraan, sejak lama sudah banyak lampu Colt yang saya perhatikan menggunakan pemantul H4 (Halogen). Teknologi belakangan memungkinkan kita menggunakan multi-reflector (krsital) yang biasa terpasang pada mobil-mobil baru. Kaca pelindungnya polos namun pemantulnya memiliki banyak sudut.
Kebetulan, salah satu lampu jauh Colt saya mati. Maka, saya pun menjajal memodifikasi lampu depan ini. Keinginan ini muncul manakala saya dapat kejutan dari Maleo Kitting di Semarang yang mengirimkan pemantul atas pemberian sahabat Angga di Jakarta; kedua nama ini adalah sahabat online yang belum sekalipun pernah berjumpa dengan saya. Sepasang pemantul lampu ini bermerek “Carri H4 12 volt 55/60w”. Maka, lantas saya genapkan dengan sepasang pemantul “Depo 100–1104N–RD” yang saya gunakan buat lampu dekat. Saya membelinya dengan harga Rp 70.000 (sepasang).
Sayangnya, saat akan dipasang, masalah baru muncul. Rupanya, kedua pemantul itu lebih lonjong daripada sealed beam semula sehingga tidak pas dengan pengapit bawaan lampu Colt. Cara menyiasatinya adalah dengan mengganjal kedelapan baut dudukan lampu dengan baut. Masalahpun beres.
Namun, begitu diujicoba di malam hari, rasanya penggantian lampu depan ini kok anakronis, he, he. Saya merasa asing karena lampu Colt mendadak terang sekali. Saya merasa salah beli bohlam karena watt-nya terlalu tinggi; yakni Philips 100/90 (untuk lampu bagian luar/lampu dekat) dan Flosser 130/90 (untuk lampu bagian dalam/lampu jauh). Mestinya, saya memasang yang ukuran 55/60 watt saja. Tapi, biarlah saya pakai dulu yang ada untuk sementara waktu sambil lalu ujicoba. Jika ada kesempatan lagi pergi ke kota, mungkin saya akan menggantinya dengan bohlam yang jauh lebih kecil watt-nya.
* * *
Catatan: saya menggunakan dinamo ampere milik Suzuki Carry yang saya beli dari pasar loak dengan harga 200.000; dengan menggunakan lampu halogen yang watt-nya lebih tinggi, kita harus lebih rajin mengontrol air aki; jangan lupa pula untuk memeriksa saluran kabel karena sangat mungkin kabel yang terpasang sudah lapuk sehingga butuh ganti kabel yang baru (Rp.6000/meter); gunakan soket keramik agar lebih tahan panas (@ Rp 7000).
Langganan:
Postingan (Atom)
Bretbet dan Usaha Menghindari Lampu Merah
Malam Sabtu, 6 Desember 2024 Entah karena apa, tiba-tiba mesin mobil Colt saya bretbet. Bisa jadi hal ini disebabkan oleh kekurangan BBM h...
-
Keluhan yang kerap dirasakan oleh pemilik colt T 120 adalah soal konsumsi bahan bakar. Mereka mengeluhkan ini karena soal boros. Mengapa? J...
-
Setelah beberapa kali membersihkan karburator sendiri dengan bantuan teman, akhirnya saya berhasil membersihkan karburator dengan tangan ...
-
Hampir semua ruas jalan di tempatku diaspal, dan mungkin lebih 80% di antaranya sudah menggunakan aspal hotmix. Mengutip perihal kemajuan in...