Ketika mobil dibawa lari 70 km / jam, terdengar dengungan
dari dalam mesin. Bunyinya kira-kira seperti dengung mesin diesel yang antara kecepatan
dan injakan gasnya tidak seimbang, seperti menggunakan gigi 3 pada tanjakan
terjal pada saat semestinya pakai gigi 2. Pengalaman ini mungkin berlangsung agak
lama tetapi tidak segera saya sadari.
Saya tanya kepada beberapa orang teman dan juga bengkel. Biasanya,
kata mereka, hal itu disebabkan oleh dua hal: kampas kopling dan faktor as
roda. Tentu saja, saya bersedih mengingat dua hal tersebut butuh biaya besar untuk
memperbaiki/menggantinya, terlebih jika mengingat ia terjadi di bulan saat harus
memperpanjang usia STNKB.
Karena dugaan lebih condong ke kampas kopling, maka yang
digarap lebih dulu adalah kampas kopling dengan cara menurunkan rumah
persneling. Hasilnya? Alhamdulillah, kampas kopling merek Aishin sudah saya
pakai 100.000 kilometer lebih masih cukup bagus (beli tahun 2009). Ternyata, hanya
baut-bautnya saja agak kedodoran. Setelah dikencengin, bak persneling
dinaikkan lagi, beres sudah masalahnya.
Akan tetapi, beberapa lama kemudian, terdengar dengung lagi.
Kali ini, bedanya, dengung berada di kecepatan 50 km/jam (sebelumnya 70
km/jam). Saya masih ragu, apakah ada yang salah dalam pemasangan? Kata yang satu: “Mungkin permukaan blendes
sudah tidak baik.” Tapi, saya biarkan saja, jangan-jangan dengung itu bukan suara
asli, tapi hanya ilusi dan suara aneh yang sesungguhya tidak ada. Jika orang
mengalami “skizofrenia”, jangan-jangan juga ada penyakit “skizcoltmania”:
penyakit pemilik/colt yang mendengar suara-suara aneh dari mesin colt yang
sebetulnya itu tidak ada, hihihi