Pembaca

20 Maret 2020

Menurunkan Panas Mesin Tanpa Modal

Masalah panas mesin pada mesin kolong merupakan hal lumrah. Mulai L300 bahkan sampai Mazda E2000 juga begitu problemnya. Lebih-lebih Mitsubishi Colt T120, panasnya suhu mesin merupakan masalah yang banyak dikeluhkan penggunanya, tentu saja salah satu faktornya karena keuzuran usianya.

Panas mesin—sebagaimana kita tahu—disebabkan oleh banyak faktor. Yang umum dibicarakan ada dua; permasalahan kelistrikan (seperti busi, stelan kerenggangan platina [jika masih menggunakan platina], dll) dan juga permasalahan mesin (stelan kerenggangan klep, konsumsi bahan bakar, radiator mampet, dll). Suhu yang panas yang berlebihan (overheat) akan sangat mengganggu stabilitas mesin. Suhu wajar maksimal mungkin ada di kisaran 90 derajat (garis tengah) dan sudah harus berhenti ketika mencapai suhu 100 derajat (garis nomor 2 dari atas). Selain berdampak pada mesin, panasnya mesin akan berdampak pada suhu kabin (jika tanpa AC).

Sebetulnya, ada satu faktor lagi terkait penyebab panas mesin ini, yaitu sirkulasi udara pada radiator. Mesin tengah atau mesin kolong punya permasalahan ini dan tidak ada masalah serupa bagi mesin depan (seperti Kijang, Avanza, dll) karena radiatornya langsung berhadapan dengan semburan angin dari luar manakala ia berjalan. Mesin tengah/kolong hanya mengandalkan sedotan angin kipas ketika idle dan dibantu dengan semburan angin dari depan pada saat berjalan. Sebab itu, ada beberapa rekan yang memasang kipas tambahan (extra fan) dan diletakkan di depan radiator untuk membantu sirkulasi angin ini dan/atau dengan mengubah radiator menjadi tiga lapis (standar Colt hanya 2 lapis) dan atau juga dengan mengubah kipas radiator menjadi 7 bilah (biasanya 5 bilah).


Saya mencoba memasang plat nomor bekas (atau bilah apa pun untuk menggantikannya; lihat foto) di as balok depan. Posisinya miring sekitar 45 derajat. Tujuannya adalah untuk ‘menangkap’ angin yang datang dari depan agar langsung mengarah ke bagian bawah radiator. Hasilnya lumayan, sangat berdampak langsung manfaatnya. Ia akan semakin baik fungsinya jika diletakkan lebih tepat lagi, lebih lebar, atau posisi yang lebih pas.

Tentu saja, ini hanya ujicoba sementara yang saya jalani sendiri.  Anda mungkin juga pernah mencobanya dengan cara yang mirip atau malah sama. Akan tetapi, cara ini digunakan buat yang punya permasalahan mesin panas yang disebabkan oleh radiator yang sudah kawak atau karena masalah lain. Suhu mesin yang masih normal atau wajar tidak perlu sibuk memasang apa pun. Mari berbagi pengalaman.




2 komentar:

  1. blognya masih eksis juga gus ? saya pembaca blog anda sejak thn 2009

    BalasHapus
    Balasan
    1. tak disangka. terima kasih banyak. iya, semua blog masih dirawat, supaya tidak berhenti nulis

      Hapus

Takziyah ke Wongsorejo

KAMIS, 2 NOVEMBER 2023  subuhan di Tanjung, Paiton  Rencana dan pelaksanaan perjalanan ke Wongsorejo, Banyuwangi, terbilang mendadak. Saya...