Dulu, saya pernah mendengar seorang bengkel mobil berkata jumawa. “Dulu itu,” kata dia, “yang pertama kali mencopot thermostat-nya mobil itu saya, saat di sini orang pada belum tahu soal thermostat.”
“Sekitar tahun
berapa itu, Pak?”
“Mungkin tahun 1978,” jawabnya.
Saya tidak tahu, thermostat pada mobil apa yang dimaksudkannya. Tapi, karena waktu itu saya sedang mengendarai Colt ke bengkelnya, maka anggap saja beliau sedang bicara soal thermostat yang nempel pada Colt. Saya juga tidak bertanya panjang lebar, untuk apa thermo dibuka dan untuk apa pabrikan memasang thermostat jika ujung-ujungnya mau dibuka juga. Mungkin, beliau akan berdalih, bahwa suhu alam di tempat mobil dibuat dengan alam Indonesia itu berbeda. Mungkin saja beliau akan menjawab begitu, tapi tentu saja saya tidak mau berdebat soal itu.
Belakangan, dari hasil pembicaraan dengan banyak orang, saya berkesimpulan—tepatnya mengoreksi pandangan saya yang selama ini saya anggap menyeleweng—bahwa mobil itu tidak seperti bayi atau manusia. Artinya, mobil tidak berarti sehat jika tidak panas. Mobil tidak seperti manusia, mobil harus ‘demam’, bahkan ‘panas’. Dengan thermostat, suhu mesin akan stabil, tidak naik turun seperti selama ini: kalau hujan dingin, kalau terik jadi naik, dan kalau jalanan macet tambah panas. Dengan thermostat, suhu mesin akan sama saja pada ketiga kondisi tersebut.
Namun, sekitar tiga hari yang lalu, tiba-tiba suhu mobil saya naik mendadak. Setelah dicek air radiator, aman; cek yang lain, aman. Baru terpikir untuk ngecek thermostat (dilakukan oleh Dayat, teman saya, seorang montir) setelah dilakukan pengecekan pada radiator: air tidak berputar, padahal mesin sudah panas. Sementara lubang-lubang pada radiator tidak ada kerak karena radiator relatif baru. Maka, tuduhan biang masalah pun segera diarahkan pada thermostat.
Benar rupanya, setelah dicopot, mesin normal kembali. Thermostat sudah rusak, padahal baru beli 6 bulan yang lalu.
Untuk melakukan pengecekan secara langsung dan bisa dilihat dengan mata biasa (sebab kalau ada di dalam mesin, kita tidak bisa melihatnya), saya memasak air. Thermo-thermo tersebut (kebetulan saya punya 3 thermostat: satu beli, dua dikasih orang) saya masukkan ke dalam panci. Setelah air bergelembung tanda hampir mendidih, ternyata thermostat milik saya tidak membuka diri, sedangkan 2 thermo yang lain membuka katupnya. Pasti, thermostat saya rusak sedangkan dua yang lainnya tidak.
Pada dua thermostat tersebut, terdapat kode 76,5°C; sedangkan yang saya beli 82°C. Berapa ukuran thermo untuk Colt alias berapa ukuran suhu ideal untuk mesin Colt? Itu yang saya tidak tahu. Thermo yang saya pakai dan sudah rusak ini juga tidak diketahui untuk apa karena saat saya membeli, si penjual juga tidak tahu (agaknya universal; dipakai mobil apa pun bisa) sementara dua thermo yang saya dapat secara gratisan dari orang.
thormo suhu 76,5 derajat celcius |
posisi thermostat (dikolongi merah) |