Pembaca

05 September 2009

Mobiliawi, Titosiawi


Pernah merasakan mogok?


Banyak orang merasakan pengalaman tidak mengenakkan ini. Kecuali Anda punya mobil baru, mungkin sulit mengalami kejadian serupa, namun bukan berarti tidak mungkin. Mesin baru sih bisa saja tidak pernah mogok hingga beberapa ribu kilometer perjalanan, tetapi soal ban? Apakah tidak mungkin pecah? Jadi, jika Anda berjumpa mobil mogok? Mari ta’awanu, begitulah, bahu-membahu.


Suatu saat, saya pernah bawa Mitsubishi L300 dengan 5 ban yang masih baru. Karena salah parkir dekat tumpukan material, ban kiri depan kempes tertusuk paku. Waduh, sial benar. Padahal saya tidak sedang bawa dongkrak dan kunci roda karena merasa itu tak perlu mengingat kondisi ban yang anyar. Nah, bagaiaman jika terlanjur seperti itu? Capek, bukan? Beruntunglah, pertolongan segera datang.


Nah, baru saja, seorang kawan melaporkan kalau Panther-nya mogok. Akinya bermasalah. Akhirnya, ia butuh otot-otot segar buat mendorongnya. Dalam hati saya membatin, Mogok dan dorong-mendorong itu “mobiliawi”. Wajar. Emangnya, cuma Titos yang bisa mogok? Semua juga bisa demikian :-)


“Kalau tak ingin pakai acara dorong-mendorong, ya, jangan beli mobil, tapi belilah genset!”


4 komentar:

  1. Hueheheheheeheheh......
    Setuju mogok adalah mobiliawi.....
    Tapi kalo mogok kerja manusiawi juga apa ndak ya....:)

    BalasHapus
  2. Jangankan T120, mobil ϔǥ baru sj dikeluarkan dari deler harus masuk bengkel kok....

    BalasHapus

Ke Sobih, Kampung Colt

Jika kata Sobih disebut di hadapan Anda yang domisili di Bangkalan, imajinasi yang mungkin muncul pertama kali adalah bubur, ya, Bubur Sobih...