Pernahkan Anda naik kendaraan, atau dalam posisi hendak berangkat dari tempat parkir, tetapi tidak bisa bergerak karena terhalang oleh kendaraan lain?
Jika pernah, barangkali Anda memerlukan seperangkat pengeras suara seperti ini. Speaker TOA (juga dilengkapi amplifier semerek; TOA) saya pasang sebagai bagian dari aksesoris, atau bahkan senjata, bagi Colt T-120 milikku. Pengalaman seperti di atas sering saya alami. Karena itu, saya membutuhkannya, baik untuk sekadar say hello dengan “Assalamualaikum” atau dalam bahasa Madura “pangapora” (permisi).
Suatu saat, saat saya pulang dari rumah seseorang di Pamekasan. Ketika tiba di bibir gang, saya melihat ada abang becak membiarkan becaknya menjorok ke tengah, sehingga jalan saya terhalang. Saya tidak membunyikan tuter (klakson), tetapi membiarkan colt-T 120 ini berbicara, “Permisi, Pak. Mohon mundur sebentar, saya gak bisa lewat nih.” Si Abang becak tersenyum. Ia memundurkan becaknya. Saya pun lewat. Mungkin, ekspresi seperti itu tidak akan terlihat andaikan saya membunykan tuter, apa lagi dengan mengklaksonnya sampai berkali-kali.
Tidak hanya itu, speaker ini terkadang saya gunakan juga untuk kepentingan yang lain, misalnya memanggil tukang bakso di kejauhan di saat parkir menunggu “penumpang” pulang dari pasar, atau pula menegur, dan ini seringkali, pengendara sepeda motor/mobil yang ada depan kendaraanku, yang membiarkan lampu belakangnya mati sementara mereka berjalan di malam hari, “Weleh, gimana ini kok pada gak pakai lampu whoi…”
Begitulah.
Pembaca
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ke Sobih, Kampung Colt
Jika kata Sobih disebut di hadapan Anda yang domisili di Bangkalan, imajinasi yang mungkin muncul pertama kali adalah bubur, ya, Bubur Sobih...
-
Keluhan yang kerap dirasakan oleh pemilik colt T 120 adalah soal konsumsi bahan bakar. Mereka mengeluhkan ini karena soal boros. Mengapa? J...
-
Setelah beberapa kali membersihkan karburator sendiri dengan bantuan teman, akhirnya saya berhasil membersihkan karburator dengan tangan ...
-
Hampir semua ruas jalan di tempatku diaspal, dan mungkin lebih 80% di antaranya sudah menggunakan aspal hotmix. Mengutip perihal kemajuan in...
Lebih seru seandainya dikasik bunyi sirine itu Ke. Siapa tau suatu saat nanti terburu2 dijalan. Sedangkan jalanan agak padat misalnya. :)
BalasHapusSaya tidak berani pasang sirine. bukan karena takut dianggap melanggar undang-undang lalin, melainkan karena jadi ignat ambulan. hi... tidak ah.... mending sirine-nya pakai mulut saja..
BalasHapussip.. boleh juga idenya..
BalasHapusMas Kasboleah: boleh juga dicoba. Modal dikit, manfaat banyak he..he.
BalasHapusMessennah mOn ghan SabeLLes 2. . .
BalasHapusenggi
BalasHapus