Kalau mau diakui, Colt itu belumlah cukup disebut antik hingga
tahun 2016 ini. Alasannya banyak. Antara lain adalah karena Colt rata-rata masih
berusia 35-45 tahun. Kedua, spesies Colt masih banyak di jalanan dan bekerja
laiknya mobil pekerja. Colt juga mobil yang diproduksi dan laku secara massal,
massif, ya, semacam Avanza-Xenia lah untuk zaman kini (saya bahkan tidak dapat
membayangkan masa keantikan Avanza-Xenia itu di masa yang akan datang).
Kita baru rela menyebutnya antik apabila melihat Colt dalam
keadaan yang sangat mulus, misalnya karena ia baru berjalan 100-150 kilometer. Angka
ini tentu saja terlampau besar jika dibandingkan dengan mobil antik lain yang angka
odometernya masih puluhan ribu. Akan tetapi, kita harus mengingat bahwa Colt
itu mobil pekerja, mobil umat, rata-rata bukan sebagai kendaraan pribadi di
zamannya. Makanya, kita bolehlah menyebut antik apabila mempertimbangkan alasan
ini. Ada pula yang disebut antik karena ia tangan pertama, cat masih asli dari
diler, dan alasan yang lain.
Akan tetapi, definisi seperti ini tentulah lentur dan dapat
dipatahkan begitu saja apabila ada alasan lain yang dapat menggugurkannya. Pada
kenyataannya, saat ini, meskipun Colt itu banyak di jalan, tidak semua Colt
yang sehat dan normal, apalagi masih mulus. Tidak banyak yang demikian itu
kecuali ia memang milik seseorang yang disayang dan hanya digunakan secara
berkala. Taruhlah orang yang punya Colt namun juga menyimpan Mercy atau Inova
di garasinya.
Hari ini, saya bahagia karena baru mendapatkan buku manual,
buku panduan Colt. Kondisinya masih sangat bagus, bersih. Saya mendapatkannya
dari seorang teman di Jogjakarta. Namanya Ucuk (dikenal juga dengan nama Haryo,
seorang fotografer profesional). Nah, terkait buku ini, maka saya rela menyebutnya
sebagai “barang antik” karena ia merupakan buku yang notabene sudah tidak
dimiliki lagi bahkan oleh pemilik Colt yang beli dari baru, juga karena kondisi
buku yang masih sangat mulus. Sebab itu, maka saya foto buku tersebut bersama
Colt saya yang dempulnya sudah bertatalan. Keantikan saya sandingkan dengan
pohon pepaya yang ditumbuh di depan rumah muncul dari balik cor semen, bukan di
atas tanah. Maka, sempurnalah sudah kebahagiaan ini.