Pembaca

06 Oktober 2016

Dipinjam Paman Pergi ke Malang


Saya tidak pernah pergi ke Malang dengan membawa Colt, tapi Colt saya sudah 2 atau 3 kali ke sana. Yang saya catat adalah tahun 2012 dan berikutnya pertengahan September lalu. Satu lagi saya lupa atau memang tidak ada.

Karena saya tidak ikut dalam perjalanan ini, maka data perjalanan saya dapat hanya dari Affan, putra dari paman saya, Man Farhan, yang kebetulan mengemudi pergi dan pulangnya. Menurutnya, perjalanan dilakukan di malam hari. Berangkat hari Selasa malam, 13 September 2016, dan pulang esok sorenya dari Malang. Salah satu alasan pergi di malam hari adalah agar suhu kabin yang tidak berpendingin ini tidak terlalu panas, juga tidak begitu macet di perjalanan. Maklum, ketika itu masih suasana Lebaran Haji.

Colt berangkat kira-kira pukul 22.30, ngejos terus. Mereka  baru istirahat sebelum masuk Kota Malang, sekitar pukul 03.00.  Sambil menunggu shalat Subuh, mereka istirahat. Perjalanan dilanjutkan pukul 05.00 dan baru sampai tujuan menjelang 08.00 wib. Heran juga, sesama Malang tapi ternyata memakan waktu yang lama).  Rupanya, lokasi masih jauh dari kota. Karena tempatnya pelosok, rombongan dari Madura ini dijemput pemandu di pasar Wonokerto. Adapun tujuan mereka adalah menjenguk putra pamanda Farhan, Fawwaz, yang ditugaskan PP Sidogiri untuk mengabdi di Madrasah Diniyah Salafiyah “Miftahul Jannah”, yang berlokasi di Gumukmas, Karangsari, Bantur, sebuah kecamatan di selatan kota Malang.

Menurut Affan, ketika berangkat, bensin diisi penuh (Rp. 230.000; sebab di tangki masih ada sisa). Saya terlambat memberi tahu bahwa Colt saya ini tidak dapat diisi penuh sebab tutup bensinnya kurang rapat. Tidak tumpah, sih, tapi kadang merembes kalau berbelok cepat di tikungan tajam. Mereka baru isi lagi Rp.100.000 (bensin Rp 6550 per liter) di Malang dan terus dibawa pulang tanpa isi lagi.

Data tambahan:
Kecepatan rata-rata adalah 70 km / jam
Jarak sekali pergi 267 kilometer (data pulang tidak terlacak)

Meskipun saya tidak ikut dalam rombongan ini, yang paling menyenangkan saya bukannya karena Colt tidak mogok selama perjalanan kali ini (beda dengan perjalanan sebelumnya sewaktu perjalanan ke Sidogiri), bukan pula karena saya mengagumi ketangguhan Colt yang sudah 36 tahun menapak jalan dan hampir setengah juta kilometer dilalui, melainkan karena masih ada orang yang mau meminjamnya (Paman Farhan sudah beberapa kali menggunakan Colt saya ini untuk perjalaan 500—1000 kilometer PP, seperti ke Jember, Pasuruan, Malang, dll.). Tentu, hal ini menjadi istimewa bagi saya karena di zaman sekarang, di saat mobil-mobil baru begitu banyak, yang dengan mudah disewa atau dipinjam, masih ada orang yang tertarik untuk menggunakan Colt T120 ini dalam perjalanan.










2 komentar:

  1. asal pasokan bensin lancar,kelistrikan beres,suhu normal,gak ada hambatan colt berkelana keliling Indonesia.Mogok umumnya karena bensin tidak lancar yg bisa saja karena pompa bensin ngadat,selang bensin sobek,filter bensin kotor,ataupun gangguan di sektor kelistrikan misalnya platina kotor,kondensor nilainya sudah tidak sesuai,koil tidak normal.5 tahun lalu saya punya Colt '81 yang sudah saya pakai sekitar 10 tahun,sering saya pakai mudik Semarang-Magetan tanpa gangguan sama sekali.

    BalasHapus
  2. Jiwa Kelana: betul kata Anda. selama ini, masalah bensin jadi momok tersendiri bagi saya. Setelah saya ganti dengan pompa elektrik, masalah itu tak pernah terjadi lagi. Tapi, saya tetap ingin mencari tahu, mengapa pompa membran saya tidak berfungsi dengan baik bahkan setelah saya ganti dengan pompa yang lain hingga tiga kali. Apakah itu disebabkan oleh ausnya bagian dalam (mesin) terutama nok as atau apa? saya belum dapat jawabannya sampai sekarang sehingga untuk sementara saya masih tetap pakai rotax

    M. Faizi aka TITOSDUPOLO

    BalasHapus

Takziyah ke Wongsorejo

KAMIS, 2 NOVEMBER 2023  subuhan di Tanjung, Paiton  Rencana dan pelaksanaan perjalanan ke Wongsorejo, Banyuwangi, terbilang mendadak. Saya...