Pembaca

10 Februari 2017

Berkah TOA dan Stereotip Inferior


Sungguh sudah cukup banyak manfaat yang saya rasakan berkat memakai speaker TOA di Colt saya ini. Saya menyapa orang-orang  dengan sapaan mesra, tidak kaku seperti bunyi klakson. Sapaan "sakalangkong" (terima kasih dalam Bahasa Indonesia) tentu jauh lebih mesra daripada sapaan "tin... tin..." sambil buka kaca dan melambaikan tangan terhadap kawan atau juru parkir.

Terakhir ini, seorang juru parkir sebuah toko perkulakan di kota sering menyapa  saya dengan sangat akrab, lebih akrab daripada kepada pelanggan yang lain. Saya memperhatikannya begitu. sungguh, saya tidak baper dan tidak pula ge-er. Juru parkir itu memang sering saya sapa  kalau saya mau parkir, misalnya dengan sapaan "Bagaimana, Pak, cukup mepet bumper saya? Masih jauh?" dan sapaan lainnya. Awalnya, dia kaget, lalu tertawa.

"Cocok!" kata dia. "Bagus kalau ada TOA-nya."

Begitu pula, ketika saya akan meninggalkan areal parkir, saya menyapa lagi. "Tore, Pak. Sakalangkong, enggi! (mari, Pak. Terima kasih, ya).

Sayangnya, hanya dengan satu orang juru parkir saja yang saya kenal akrab di toko yang tergolong baru itu. Dia sudah sangat paham dengan Colt yang ada stiker besar "Pariwisata" di kaca depannya ini. Dia sangat ramah kalau mengawal mundur atau mempersilakan maju. Bahkan saya kadang pekewuh, ingin ngasih 'apa-apa' ke dia, tapi khawatir itu akan jadi dampak tidak baik terhadap juru parkir yang lain dan suasana kekeluargaan di antara mereka.

Akan tetapi, dua hari lalu, saya bertanya kepada satpam di toko perkulakan itu. Nasib yang saya terima rupanya berbeda. Satpam ini rupanya masih mengidap sindrom stereotip warisan era lama.

"Pak, gang yang tembus ke rumah sakit paru-paru itu yang ini atau yang sana?" tanya saya kepada dia sembari menunjuk arah yang saya tuju.
"Yang sebelah sana, Pak! Ada keluarga yang sakit?"
"Oh, enggak, cuma mau ke arah utara, 'kan lewatnya depan rumah sakit paru-paru, tho..."
"Kok lewat dalam? Apa ada operasi lalu lintas di depan sana?"

Nah, kan! Lagi-lagi stereotip inferior itu bekerja, kena. Kalau mobil model tua kayak ini apa memang punya bakat untuk tidak diperpanjang, mati surat-suratnya, dan sopirnya tidak punya SIM begitu, Pak?"

"Ya, endaklah. Kalau memang jalan di gang itu lebih dekat, ngapain juga saya harus memutar lewat barat?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Takziyah ke Wongsorejo

KAMIS, 2 NOVEMBER 2023  subuhan di Tanjung, Paiton  Rencana dan pelaksanaan perjalanan ke Wongsorejo, Banyuwangi, terbilang mendadak. Saya...