“Cylinder head” atau “cilinder kop” (Belanda) adalah tudung
penutup silinder, ruang tempat piston bekerja. Di dalam silinder kop terdapat
saluran kecil untuk air yang fungsinya sebagai pendingin. Lama kelamaan, ia
akan aus dan pengikisan terjadi di sana .
Penyempitan saluran air ini, salah satunya, menjadi sebab naiknya suhu mesin.
Konon begitu yang saya tahu.
Colt yang dibuat pada kisaran tahun 1979-1980 berarti telah
bekerja kurang lebih 32-33 hingga tahun ini, 2012. Dengan acuan itu, kiranya, wajar
pengikisan tersebut terjadi.
1. Pupuk, yaitu meratakan kembali permukaan cylinder head ke bengkel bubut
2. mencari cylinder head/cilinder kop colt lain yang sudah mangkrak untuk
dipasangkan sebagai ganti
3. Merangkap dua packing. Saran seorang bengkel, packing yang lama sebisa
mungkin dipakai kembali. Jadi, kita cukup membeli satu packing saja. Harganya berkisar
40.000, 55.000. yang Sali harganya di atas 350.000, hampir sama dengan harga packing
milik Kijang LGX Diesel
4. Menggunakan packing alumunium. Caranya: buat sendiri.
Tujuan dari semua ini adalah agar sirkulasi air lebih lancar,
ruang cilinder kop kembali asal. Akan tetapi, pendapat lain yang juga saya
terima, cara-cara tersebut sama-sama punya resiko. Misalnya, merangkap packing
dianggap berbahaya karena rentan kebocoran, baik air masuk ke oli atau oli yang
bercampur ke dalam air. Jika percampuran ini terjadi, mesin akan rusak. Bengkel
di sini menyebutnya dengan istilah “mulét”. (entah benar atau tidak, ya,
istilah ini)
Seorang montir lain juga berpendapat, bahwa mengganti
cilinder kop yang aus dengan cilinder kop milik colt yang lain, meskipun
kondisinya lumayan bagus, belum jadi jamianan bagus. Hal ini mungkin karena perbedaan
ukuran ketebalan packing dan ruang bakar itu hanya berkisar “milimeter”, sangat
tipis sekali.
Inilah situasi mesin yang sedang dialami colt saya. Panas
suhu mesin tiba-tiba bertambah naik seusai
skur klep. Entah, apa penyebabnya. Mungkin juga karena ketika itu spuyer bensin
saya ganti. Apakah kekecilan atau tidak? Entahlah, saya menggantinya dengan
ukuran 85-90. Namun, sementara ini, setelah saya memilih opsi ke-3, yakni merangkap
dua packing, kondisi aman-aman saja meskipun panas mesin hanya berkurang
sedikit.
Saran tambahan saya peroleh lagi dari orang lain. Konon,
disaranakan agar setelah merangkap packing itu, kita sering mengganti air radiator
selama beberapa kali, terutama setiap datang dari bepergian alias setelah mesin
menyala beberapa jam lamanya. Saya tidak tahu apa efek dan dampak ganti air
sesering mungkin tersebut bagi mesin, khususnya cylinder head. Namun,
menurutnya berdasarkan pengalaman, ini akan membuat packing rangkap akan lebih
menyatu dan aman. Benarkah? Saya belum membuktikannya. Sejauh ini baik-baik
saja. Di samping itu, sarannya, gunakanlah air tadah hujan langsung (tanpa
lewat pancuran) sebagai air radiatornya.