Selama bulan Oktober, perjalanan yang saya tempuh naik Colt T120 ini mencapai 4.386 kilometer. Jarak ini saya catat untuk tiga rute terjauh. Masih ada beberapa puluh kilometer tambahan di akhir bulan. Cuman itu tidak saya hitung karena hanya rute lokal saja. Atau begini, anggap saja total jarak tempuhnya adalah 4.400 kilometer. Dan ini adalah jarak terjauh dalam satu bulan selama saya punya Colt ini sejak 2008.
Adapun ketiga rute terjauh itu adalah;
pertama, perjalanan dari rumah (Guluk-Guluk, Sumenep) ke Balaraja di ujung barat (tinggal 60 kilometer lagi ke Pelabuhan Merak), lalu berputar ke selatan, ke Bandung, Ciawi, masuk ke tengah, ke Purwokerto, Wonosobo, dan kembali pulang lewat arteri Pantura. Dalam perjalanan ini, saya tidak menghitung biaya bahan bakar karena sudah pasti banyak. Anggap saja satu liter banding 10 atau 11, pasti banyak, kan? Tolnya saja habis 725.000 sampai Balaraja untuk perjalanan ke barat. Pulangnya tidak banyak karena hanya terpotong waktu masuk tol Cikupa ke Bogor, terus dari Bandung ke Ciawi, dan dari Gresik ke Pasar Turi. Jadi, tak sampai satu jutalah. Selama perjalanan satu minggu ini kami bertiga (berempat sampai Pekalongan, satu penumpang balik ke Madura karena sudah merasa puas setelah sowan Habib Lutfi). Kami bawa termos buat nasi dan lauk pauk kering, seperti serundeng, kacang, abon, dll. Air satu galon tidak habis. Rute ini kami nyopir bertiga: Anam, Qudsi, dan saya. Data rute ini: berangkat Kamis 30 September, sampai rumah hari Kamis 7 Oktober 2021.
kedua, dari rumah ke Umbulsari di Tanggul, Jember, di bagian selatan, lalu nyeberang ke pantura Jawa Timur, ke Asembagus, dan pulang ke Guluk-Guluk via Ujung Perak dan menyeberang naik kapal fery ke Kamal, Bangkalan, lalu lanjut ke timur, pulang, kembali ke Guluk-Guluk. Rute ini saya nyopir sendirian. Berangkat Rabu (malam Kamis) 13 Oktober, sampai rumah Sabtu 16 Oktober 2021, dan yang terakhir;
ketiga; perjalanan ke Jogja dan pulang lagi ke Madura. Perjalanan berangkat lewat tol sampai Kartosuro, pulangnya lewat tol dari Solo ke Ngawi, lalu lewat arteri via Caruban dan baru masuk tol di Kertosono. Rute ini saya nyopir sendirian. Datanya: berangkat Ahad 24 Oktober, sampai rumah lagi Kamis sebelum subuh, 28 Oktober 2021.
Semua rute ini saya jalani bulan Oktober dengan total jarak sebagaimana disebut di atas, 4.386 kilomter. Dari jarak tersebut, saya membuat simulasi jarak andaikan jarak tersebut diterapkan ke jalur Sumatera. Maka, jarak tersebut setara atau mirip dengan jarak dari rumah saya ke Banda Aceh (lewat Lintas Timur Sumatera) lalu kembali lewat jalur pesisir barat dan berakhir di Penyabungan, Maidailing Natal. Barangkali, andai saya gabungkan dengan beberapa puluh kilometer jarak tambahan di akhir bulan Oktober untuk area lokal, jaraknya bisa lebih jauh lagi, bisa-bisa sampai ke Bukittinggi.
Anda bisa membaca semua catatan perjalanan di atas secara rinci melalui label; #coltober,
Dari perkiraan ini, maka tiba-tiba muncul ide untuk menjajal turing sekali jalan ke Banda Aceh. Siapa mau dan siapa mendukung?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar