Selama ini, lampu depan Colt saya masih sealed beam dari sono-nya. Mungkin memang sudah pernah diganti oleh si empunya sebelum saya, tapi yang saya maksudkan adalah bahwa sealed beam itu adalah pemantul lampu sekaligus bohlamnya. Jika elemen putus, pemantul lampu tersebut tidak dapat digunakan lagi. Begitulah, sealed beam berarti lampu yang tidak dapat diganti bohlamnya karena ia tidak bisa diganti dop/bohlamnya.
Namun, begitu diujicoba di malam hari, rasanya penggantian lampu depan ini kok anakronis, he, he. Saya merasa asing karena lampu Colt mendadak terang sekali. Saya merasa salah beli bohlam karena watt-nya terlalu tinggi; yakni Philips 100/90 (untuk lampu bagian luar/lampu dekat) dan Flosser 130/90 (untuk lampu bagian dalam/lampu jauh). Mestinya, saya memasang yang ukuran 55/60 watt saja. Tapi, biarlah saya pakai dulu yang ada untuk sementara waktu sambil lalu ujicoba. Jika ada kesempatan lagi pergi ke kota, mungkin saya akan menggantinya dengan bohlam yang jauh lebih kecil watt-nya.
* * *
Catatan: saya menggunakan dinamo ampere milik Suzuki Carry yang saya beli dari pasar loak dengan harga 200.000; dengan menggunakan lampu halogen yang watt-nya lebih tinggi, kita harus lebih rajin mengontrol air aki; jangan lupa pula untuk memeriksa saluran kabel karena sangat mungkin kabel yang terpasang sudah lapuk sehingga butuh ganti kabel yang baru (Rp.6000/meter); gunakan soket keramik agar lebih tahan panas (@ Rp 7000).