Pembaca

12 Oktober 2010

Colt milik Kiai Khazin Sanusi

Ini adalah kendaraan dinas Kiai Khazin Sanusi. Mitsubishi Colt T-120. Setiap bepergian, Kiai Khazin selalu membawa kendaran kesayangannya ini. Tak jarang, bahkan sering kali, beliau mengemudikannya sendiri. Beberapa waktu yang lalu beliau sempat rasan-rasan untuk ganti mobil ke L300 station wagon. Entah mengapa tak jadi dan justru mendandani kendaraan langsiran tahun 1980 ini di bengkel "Gunung Jati", Bataal Barat, Ganding, Sumenep. Konon, ia merogoh kocek 8 jutaan untuk rehab itu.








11 Oktober 2010

Tips & Trik Colt T 120 (Bersama Paman Farhan)



Hampir semua ruas jalan di tempatku diaspal, dan mungkin lebih 80% di antaranya sudah menggunakan aspal hotmix. Mengutip perihal kemajuan infrastruktur ini, orang kampungku memiliki ungkapannya sendiri: “jalan aspal sudah masuk hingga ke depan beranda dapur kami”.

Jumat sore itu gerimis turun. Saya, bersama bibi, anak, dan dua orang sepupuku, pergi ke rumah Pamanda Farhan di Patapan. Sayangnya, jalan ke rumah Paman tersebut, meskipun dekat, masih masuk ke dalam kategori jalan yang diperkecualikan dari pernyataan di atas, yakni belum semuanya diaspal. Ada beberapa puluh meter jalan yang berlumpur jika hujan turun.

Sore itu, Pamanda menyuguhkan kopi yang panas. Dugaanku, kopi ini dibikin dari bubuk hasil ditumbuk di loyang besi, bukan dihaluskan oleh penggilis elektrik. Dugaan ini saya dasarkan pada aromanya yang benar-benar menggoda selera.

Sore itu, perbincangan dengan Pamanda telah melambungkan ingatanku pada sebuah nostalgia. Ya, pamanda ini merupakan salah seorang yang telah berhasil mempengaruhi untuk memiliki dan lalu mencitai Colt T-120. Nah, kesempatan itu juga kugunakan untuk mengorek pengalamannya seputar mobil ini. Maka, diapun bertutur panjang dengan suka-dukanya. Dari kisah itu, aku menemukan beberapa tips mengatasi persoalan di jalan raya, saat Anda jauh dari rumah dan jauh dari bengkel. Ini di antaranya:

  1. suatu kali ia kehabisan minyak rem. Dia bilang, saat itu, saya beli segelas teh manis. Saya minum seteguk. Sisanya saya masukkan ke galon minyak rem yang terletak di sisi kiri batang kemudi. Hasilnya? Rem mobil kembali pakem dan bisa ia gunakan pulang ke rumah sejauh 300-an kilometer (Ada kisah yang mengatakan agar memakai minyak goreng)
  2. jika lampu depan (headlamp) mati mendadak di tengah malam sementara Anda tak ingin bermalam di jalan, bukalah cover lampu sein itu. Cahanya cukup membantu menerangi jalan di depan.
  3. pernah suatu saat dia mengalami putus kabel gas di malam hari saat toko sukucadang tetah tutup. Pesannya, “Jika seperti itu yang Anda alami, buatlah jalan pintas dari karburator lewat belakang jok depan, lalu copot kulit kabel di ujung, lalu ikatkan ia ke kaki. Aman!” Jadi, saat kita menginjak pedal gas, itu hanyalah langkah simulasi. Karena sejatinya, yang menarik kabel gas tersebut adalah kaki kita, bukan pedal gasnya
  4. jika mobil pick-up Anda selip di tanah licin atau karena muatan kosong, kemposkanalah sedikit ban belakangnya dengan tekanan udara seminimal mungkin. Tujuannya, agar semua permukaan ban menyentuh tanah sehingga gerigi ban dapat berfungi dengan maksimal
Semoga tips ini bermanfaat.

04 Oktober 2010

Ampere Meter



Apakah ada ampere meter (AM) di Colt T-120 Anda? Jika AM itu merupakan rekayasa sendiri dengan memotong arus (dari) dinamo ampere ke batere/aki, dan bukan AM dengan kabel min-plus, saya sarankan untuk dicopot saja!

Awalnya, di Colt T- saya juga ada. Namun, sejak 19 September yang lalu, sepulang perjalanan ziarah ke makam Syaikhona Kholil Bangkalan, AM itu telah hangus terbakar karena korsleting di sekitar jembatan Burneh, Bangkalan. Percikan api terlihat dengan jelas. Setelah itu, asap mengepul, semua penumpang panik karena mencium bau angus di dalam kabin. Mereka melompat keluar, menjauh dari mobil.

Kepanikan juga membuat saya bodoh. Tindakan pertama yang dilakukan adalah mematikan kunci kontak, lalu menarik paksa kabel arus ampere itu, lalu memereteli semua sekring, tetapi api terus memercik. Untunglah, dengan sigap saya turunkan jok sopir, dan secepat kilat pula saya buka kabel aki. Baru beres, aman!

Sejak saat itu, ampere meter dilepas dari mobil berikut lilitan kabelnya yang telah gosong. Dan sejak saat itu pula, cahaya lampu jadi lebih cerah, stater pun lebih bertenaga. Alasannya mungkin karena kabel AM itu cukup mengganggu arus suplai kelistrikan. Sebab, AM menjadi “terminal bayangan”. Arus dari dinamo ampere yang seharusnya langsung menyuntikkan strum ke batere (aki), masih mampir terlebih dahulu di ampere meter. Sekarang, status pengisian batere saya percayakan sepenuhnya pada kontrol “CHG” (charge) yang berwarna merah ketika dikontak dan terpampang di panel mobil itu.

Takziyah ke Wongsorejo

KAMIS, 2 NOVEMBER 2023  subuhan di Tanjung, Paiton  Rencana dan pelaksanaan perjalanan ke Wongsorejo, Banyuwangi, terbilang mendadak. Saya...