Kata kunci dari semua kasus ini, jika disatukan dalam satu kata saja, adalah ‘teledor’. Bagi sopir yang akan mengemudi kendaraan yang bukan pegangannya setiap hari, mestinya ia tanya ini-itu dulu kepada si empunya atau kepada sopir aslinya. Bagi sopir sendiri, jika ia sudah tahu ‘watak’ mobilnya, bisa saja dia langsung mancal untuk jarak pendek tetapi tetap wajib cek (terutama) air dan oli untuk perjalanan jauh.
Dari kasus yang saya himpun, keteledoran itu biasanya bermula dari sebab tidak biasa sesekali memperhatikan panel penunjuk tempteratur dan lampu oli. Memperhatikan panel itu sungguh penting, tidak harus menteleng atau mendelik, tetapi sesekali saja, seperti ketika kita melirik jaruk penunjuk bahan bakar jika melakukan perjalanan jarak jauh. Bahkan, andaipun penunjuk itu sudah mati dan rusak, kita bisa masih ‘mengontrol dengan perasaan’ meskipun cara ini sungguh berbahaya. Untuk temperatur Colt, dapat dikontrol dari suhu panas mesin di daerah betis pengemudi, ya, kira-kira sendirilah (terkecuali jika Colt Anda sudah dilapisi peredam panas yang super). Untuk oli sebetulnya juga bisa diperkirakan dari bunyi mesin. Jika Colt Anda mendadak mengaum seperti Panther, maka berhenti dan mulailah curiga.
Mari, biasakan cek mesin ketika hendak bepergian, terutama untuk jarak jauh, juga pengontrolan kaki-kaki, kabel, dll, secara berkala. Biasakan sesekali melirik panel pada saat menjalankan mesin. Ngontrol pada saat mogok dan rusak itu sungguh tidak enak. Iya, kan?