
Saya dibikin bingung oleh Si Titos. Hari-hari belakangan ini, jika berjalan kurang lebih 15 menit dengan track menanjak-menurun, tiba-tiba knalpot meletup-letup tidak bisa stationer, mesin pincang. Ketukan mesin yang seharusnya datar dan menggumam ketika stationer/lepas gas, kini kelihatan staccato-nya dan lebih menyerupai bunyi double pedal-nya Scott Travis dalam lagu Metal Meltdown.
Pertama yang jadi korban tuduhanku adalah bensin eceran: saya bongkar filter bensin, tetap saja; bongkar karburator, tetap saja; ganti platina, tetap saja; dan ternyata, setelah busi dibuka…
Weleh-weleh…
Keramik pada busi ke-1 ternyata patah.
Kenna’ Sampeyan!
Ya, diganti lah….
(Sampai saat ini, Titos kembali ke track semula. Di track menanjak, kemarin kucoba tarikannya: setelah sempat memperdayai L300 (saudara se ayah Mitsubishi lain ibu chassis), Titos mengasapi Suzuki Carry diujung RPM pada persneling ke-3 sebelum oper ke gigi terakhir)
Puas, Deh…
Catatan: itu baru pakai busi bekas, coba nanti kalau sudah pakai busi baru, akan lain lagi ceritanya. Grand Livina atau Innova mungkin bakal jadi korban selanjutnya…. [Grand Livina dan Innova-nya sedang parkir, he..he..)
Jika tidak disanjung sendiri, siapa yang akan menyanjung mobil tua jelek begini?!