Pembaca
17 Juli 2010
Pertamax
Saya berada di belakang kemudi Mitsubishi Colt T-120, datang dari arah Arjasa menuju kota Situbondo, mengekor Espass 1,6. Si Espass masuk ke SPBU, saya mengekornya. Ia parkir di sisi mesin pompa ke-3, dan saya pun memarkir Titos du Polo ini di mesin pompa ke-4 yang menyediakan Pertamax.
Petugas SPBU: “Bensin kosong, Pak. Ke sini saja!” (menunjuk ke pompa mesin ke-3)
Saya: “Pertamax!”
Petugas SPBU: “O, kalau pertamax-nya ada. Berapa?”
Saya: “Limapuluh ribu.”
Baru saja selesai diisi, switch dinamo stater tidak merespon kunci kontak, mati. Yah, apa daya. Baru isi pertamax, langsung dorong deh
Langganan:
Komentar (Atom)
Rencana-Rencana di Luar Rencana
“Oreng bharas banni pas odi’, oreng sake’ banni pas mate” Ucapan di atas dikutip oleh Kak Fadlil di hadapan Kiai Zuhri Zaini. Menurutnya, uc...
-
Keluhan yang kerap dirasakan oleh pemilik colt T 120 adalah soal konsumsi bahan bakar. Mereka mengeluhkan ini karena soal boros. Mengapa? J...
-
Colt Gen-1, 1969, Wida Tri Bowo Colt T120 adalah varian produk Mitsubishi yang angka penjualannya—di kala itu—terbilang fenomenal....
-
Karena alasan ingin kondisi mesin colt T 120 lebih dingin, saya mengganti kipas radiator yang standar (5 daun), dengan kipas modifikasi 7...