Untuk memastikan kapasitas satu liter persis, saya beli 2 botol bensin eceran, lalu saya tuangkan ke dalam galon bekas wadah oli literan itu hingga batas garis paling atas (1 liter). Saya nyalakan mesin dan dibiarkan dalam keadaan idle sehingga bensin tersedot beberapa mililiter. Setelah itu, saya tambahkan lagi bensin agar kembali berada pada batas garis atas, yakni 1 liter persis. Setelah siap, mulailah saya berangkat.
Sebelumnya, lama sekali saya melalukan “penyetelan spuyer dari luar”. Ini inti dari posting ini. Anda dapat membaca dan melihat foto-foto di blog saya. Silakan cari dengan kata kunci "mengatur spuyer dari luar"). Saya ulir baut jarum yang menyumbat spuyer jalan hingga nyaris mentok (karena saya menggunakan spuyer besar: ukuran 162). Ketika mesin dinyalakan, normal saja kedengarannya. Namun, saat persenleling masuk dan kopling dilepas, mesin mati. Saya yakin, ini pertanda kekurangan bensin. Saya buka sedikit, dicoba lagi, mati lagi. Uji coba ini berlangsung hingga beberapa kali hingga akhirnya saya menemukan komposisi yang pas. Memang, ada sedikit brebet kalau diinjak spontan, namun karena saya bisa mengatur pedal gas dengan alus, semua itu bisa diatasi dan mobil berjalan normal. Setelah dirasa siap, barulah ujicoba siap dilaksanakan.
Sebelum kali ini, saya sudah pernah mencoba hal serupa pada tanggal 08 Desember 2014 silam dan hasilnya 1 liter cukup 12 kilometer. Kali ini, dengan kondisi jalan normal dan datar, beban 1 sopir dua penumpang, kecepatan 50-60 km / jam, konsumsi bensin untuk jarak 11,3 kilometer itu tak sampai menghabiskan 1 liter (masih tersisa beberapa mili liter seperti dalam gambar). Kalau dibawa ngebut, sepengalaman saya, dengan konsumsi seperti itu, kecepatan mentok 80 km/jam, tidak bisa lebih dari itu.
Silakan kalau mau mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar